Panggang, (Matahatinews.com) – Pengiriman material program bantuan stimulan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bersumber dari Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan (PIWK) di Desa Girisekar Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikeluhkan warga penerima. Warga kecewa spek material pasir dan besi yang dikirim berkualitas buruk.
Salah satu warga penerima bantuan RTLH di Padukuhan Mendak, Desa Girisekar menyampaikan, dirinya sebagai warga penerima bantuan, sebenarnya merasa bersyukur telah berhak dan terpilih sebagai penerima program RTLH dari pemerintah, namun dikarenakan material yang diterima berkualitas buruk, matrial tersebut tidak akan digunakan sampai adanya pengantian dari pihak terkait.
“Kualitas pasirnya sangat buruk dan tidak bisa digunakan, karena bila dipaksa untuk bahan bagunan akan menyerap banyak semen dan hasilnya masih kami ragukan kuat dan tidaknya. Selain itu material jenis besi yang kami terima harusnya 8 in penuh namun faktanya ini 8 in kurang, belum lagi ukuran kayu usuk, harusnya 3 meter namun ini hanya 2,75 semua,” ungkapnya, Kamis, (05/12/2019).
Lebih lanjut dia menyampaikan, dengan adanya fakta pengiriman material berkualitas buruk, warga menuding pihak pelaksana pengadaan barang material bermain-main untuk mendapatkan untung besar dalam program RTLH tersebut.
“Bila seperti ini, tentu yang dirugikan masyarakat. Saya berharap segera ada monitoring dan pengawasan dari pihak terkait, entah kejaksaan atau penegak hukum lainnya. Program ini nilainya sangat besar, per unit penerima senilai 15 juta rupiah. Bayangkan bila satu kecamatan saja ada berapa nilainya,” ungkapnya jengkel.
Sementara itu warga lainnya Minto menyampaikan, masyarakat sebenarnya tidak akan rewel ketika menerima bantuan, namun dikarenakan antara spek dan realisasi jauh berbeda, warga hanya meminta kejelasan siapa yang bermain dalam proyek RTLH tersebut.
“Jangan sampai ada segelintir orang yang mendapat keuntungan besar, sementara masyarakat hanya dijadikan alat. Di RAB per kubik harga pasir 300 ribu rupiah, bila itu dibelanjakan betul sudah mendapat pasir Progo istimewa, bukan jenis pasir seperti ini. Belum lagi harga besi, harga kayu dan lainnya,” ungkap Minto.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Girisekar Sutarpan, saat dikonfirmasi awak media menyampaikan, wilayah desanya mendapat program bantuan RTLH sebanyak 12 warga yang terbagi di beberapa dusun.
“12 RTLH menyasar di 9 dusun yakni Dusun Krambil, Warak, Sawah, Waru, Blimbng, Mendak, Mbali, Pijenan dan Jeruken. Adapun sumber pendanaan program RTLH ini adalah dana PIWK,” ujar Sutarpan singkat.
(Agus SW)