
Gunungkidul, (Matahatinews.com)– Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan produktivitas pertanian lahan kering di Gunungkidul. Untuk optimalisasi lahan kering 3 Kelompok tani di Wilayah Ponjong membangun DAM parit guna mengaliri lahan kering hingga ratusan hektar lahan.
DAM parit yang dibangun kelompok tani tersebut merupakan
40 paket program pertanian optimasi lahan kering yang sampai saat ini berjalan dengan baik.
Optimalisasi lahan merupakan kegiatan APBN Satker PSP-TP 049094 (Ditjen Sarana dan Prasarana pertanian ) yang merupakan output baru penambahan anggaran kegiatan Prasarana Pengembangan Kawasan.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto, Jumat, 29/10/2021, meresmikan DAM Parit di 3 lokasi kelompok tani di Wilayah Ponjong.
Dalam kesempatan ini Wakil Bupati Heri Susanto didampingi Sekertaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Ir. Raharjo Yuwono, MM
Adapun 3 lokasi optimaiisasi lahan kering yang diresmikan Wakil Bupati yaitu kelompok tani Mekarejo, Sedyo Rukun dan Sri Rejeki.
Untuk kelompok tani Mekarejo meresmikan DAM parit yang mengairi 25 hektar lahan pertanian. Kemudian di kelompok sedyo rukun meresmikan sumur dangkal dan pipanisasi yang mengairi 25 hektar lahan pertanian dan kelompok tani sri rejeki yang meresmikan pipanisasi yang mengairi 50 hektar lahan pertanian.
Semua lahan tersebut dipergunakan untuk menanam tanaman pangan. Selain bantuan tersebut,kelompok tani Sidorejojuga mendapatkan bantuan program tanaman sehat berupa benih in pari 42 dari Provinsi.
Wakil Bupati Heri Susanto menyampaikan bahwa program pertanian ini harapannya tidak hanya memenuhi pangan di Gunungkidul tetapi kedepan juga bisa memberikan sumbangsih kebutuhan pangan Nasional.
“Tahun 2021 sudah 227,93 triliun ekspor kita, artinya surplus, ini sebagai bukti bahwa pertanian akan diterima dan kita harus bersinergi untuk membuktikan bahwa Gunungkidul adalah lumbung pangan di DIY,” kata Heri Susanto
(W. Joko Narendro)